Desa Gunungpring dikenal oleh khalayak luas dengan julukan desa wisata religi dan pendidikan. Nama Gunungpring dapat diartikan sebagai gunung bambu, karena desa ini memiliki gunung dengan pepohonan bambu (pring) yang rimbun. Julukan desa religi diberikan karena di desa ini terdapat kompleks pemakaman para kiai. Kompleks pemakaman di Desa Gunungpring tidak pernah sepi dari para peziarah yang datang dari berbagai daerah. Desa Gunungpring dijuluki sebagai desa pendidikan karena memiliki sekolah-sekolah yang berkualitas dari mulai TK, SD, dan sampai SMP. Selain itu, Desa Gunungpring juga terdapat sebuah pondok pesantren besar yang terkenal yaitu Pondok Pesantren Darussalam Watucongol.
Desa Gunungpring terletak di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Desa Gunungpring memiliki letak yang strategis di antara jalur Magelang-Yogyakarta. Apabila diukur dari Yogyakarta Desa Gunungpring berada ±25 km sebelah utara Kota Yogyakarta. Sedangkan dari Kota Magelang ±10 km. Sehingga desa ini mudah dijangkau dari berbagai arah. Desa Gunungpring merupakan desa yang terdiri dari 11 dusun, diantaranya Dusun Wonosari, Dusun Sabrang, Dusun Ngadisalam, Dusun Santren, Dusun Ngasem, Dusun Bintaro, Dusun Nepen, Dusun Karaharjan, Dusun Dukuhan, Dusun Gunungpring, dan Dusun Mutihan. Desa Gunungpring berbatasan dengan Desa Pucungrejo di utara, Desa Ngawen di selatan, Desa Pucungrejo dan Desa Keji di barat, serta Sungai Blongkeng dan Kecamatan Salam di timur. Desa Gunungpring memiliki luas wilayah ±217,49 hektare (ha).
Selain memiliki potensi desa wisata religi melalui kebudayaan ziarah, Desa Gunungpring juga memiliki banyak potensi desa lainnya dari mulai penginapan, kuliner, destinasi, souvenir, dan lain sebagainya. Potensi desa ini dari segi destinasi diantaranya ada wisata air (kolam renang), segi kuliner desa ini memiliki kuliner khas, dan segi souvenir dsea ini juga menjual beberapa produk oleh-oleh maupun tempat produksi yang dapat dikunjungi. Bukan hanya tempat wisata yang dapat dikunjungi, Desa Gunungpring juga menyediakan atau memfasilitasi tempat penginapan bagi wisatawan.
Dengan adanya wisata religi di desa Gunungpring yang sering didatangi oleh orang-orang luar daerah Magelang, menginisiasi masyarakat sekitar dan pemerintah desa untuk memberikan fasilitas pelayanan berupa penginapan. Penginapan ini terletak di sekitar Makam Aulia Gunungpring, dan dekat dengan pusat penjualan oleh-oleh dari Gunungpring. Sehingga dengan adanya penginapan tersebut dapat digunakan oleh peziarah untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalan ke tempat selanjutnya. Biaya yang ditawarkan pada penginapan di Gunungpring ini adalah sekitar Rp 250.000,- per rombongan. Dengan harga yang ditawarkan, fasilitas yang akan didapatkan oleh wisatawan atau peziarah diantaranya adalah ruangan luas dengan karpet, kipas angin, dan terkadang bisa request makanan dan minuman dengan tambahan harga tertentu.
Desa Gunungpring memiliki lapangan yang cukup luas dan orang-orang sering menyebutnya dengan nama Lapangan Soebagyono. Lapangan ini terletak di dekat perempatan desa Gunungpring, atau di seberang jalan di depan balai desa Gunungpring. Lapangan desa Gunungpring memiliki luas sebesar 100 m x 60 m. Berbagai fasilitas di dalamnya diantaranya yaitu terdapat track jogging yang melingkari lapangan, sehingga setiap harinya dimanfaatkan masyarakat Gunungpring atau bahkan masyarakat luar desa Gunungpring untuk berolahraga jogging. Masyarakat sekitar juga dapat memanfaatkan lapangan ini untuk berbagai kegiatan lainnya, seperti latihan dan pertandingan sepak bola, lari, kegiatan kemasyarakatan seperti pengajian akbar atau festival tahunan (sebelum pandemic covid-19), dan dapat juga sekadar mencari angin segar di sore hari. Selain itu, di sekitar lapangan ini terdapat beraneka ragam jajanan yang dijual di sepanjang jalan menuju lapangan desa Gunungpring, sehingga akses mendapatkan makanan dan minuman ketika beraktivitas di lapangan ini sangat mudah.
Ciri khas dari adanya desa wisata religi yang kuat dari Desa Gunungpring ini juga terlihat dari adanya kesenian yang ditampilkan. Selain penampilan, terdapat pula kesenian yang bukan hanya dinikmati ketika pengunjung berada di desa gunungpring ini, tetapi juga dapat dijadikan sebuah oleh-oleh. Kesenian tersebut salah satunya adalah kaligrafi yang dapat dilukiskan dalam sebuah media yang akan menghasilkan berbagai macam jenis hiasan dinding yang cantik dan menawan. Kaligrafi merupakan tulisan arab bermakna religi yang dilukiskan secara indah.
Kesenian kaligrafi ini salah satunya dilukiskan dalam sebuah media tembaga atau kuningan untuk dibuat hiasan dinding oleh Bapak Ahmad Yani. Usaha ini telah berdiri mulai tahun 2009 yang berasal dari adanya ketertarikan atau hobi dari Bapak Ahmad Yani. Kesenian kaligrafi sebagai hiasan dinding ini memiliki range harga mulai dari Rp200.000,- sampai dengan jutaan rupiah. Akan tetapi untuk hiasan ini tidak memiliki produk ready, sehingga pembeli harus memesan terlebih dahulu untuk mendapatkan hiasan dinding kaligrafi cantik ini. Untuk waktu pengerjaannya tergantung dari panjangnya ayat yang diminta oleh pembeli, mulai dari seminggu sampai 10 hari. Segala bentuk kaligrafi, ornamen dan lainnya dapat mengikuti pembeli, sehingga pembeli dapat request keinginan bahan apa yang digunakan dan desain seperti apa yang diinginkan.
Selain sebagai desa dengan tingkat religi yang tinggi, desa ini juga berkembang dari segi ekonomi masyarakatnya yang terlihat dari banyaknya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang ada di Desa Gunungpring. UMKM ini dapat berupa usaha masyarakat sebagai produsen maupun sebagai reseller. Untuk macam-macam UMKM berupa masyarakat sebagai produsen (masyarakat desa membuat sendiri produk yang dijual) diantaranya terdapat brondong jagung maupun beras dan ceriping singkong yang merupakan usaha berkaitan dengan makanan ringan, selain itu juga terdapat usaha berupa obat herbal, madu, batik, cobek dan berbagai macam souvenir.
Terdapat beberapa jenis UMKM yang telah memiliki merek sendiri seperti kerajinan batu alam merapi (cobek, lumpang dan yang lainnya) "Margoyoso Stone Art", produk home industry ceriping keladi "Seruni", budidaya ternak kambing etawa dan penjualan susunya "Gemati Farm" dan produksi pupuk pertanian fermentasi “Speed Ndog”. Sedangkan untuk UMKM yang berupa reseller, usaha ini juga banyak dilakukan oleh masyarakat desa dengan contoh penjualan berupa perabotan rumah tangga, makanan, pakaian, dan kerudung. Selain itu terdapat UMKM lain berupa jasa sewa mobil “Fans Transport” yang melayani penyewaan mobil bervariasi dengan harga yang terjangkau.
0 Komentar